Dalamkonteks toleransi antar-umat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas. "Tidak ada paksaan dalam agama" , "Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami". Bukan hanya perbedaan antar umat beragama, perbedaan terdapat pula pada umat islam sendiri, baik itu perbedaan suku ataupun ras, yang mempengaruhi cara bersikap, berbicara, dan mengambil sudut pandang dalam suatu persoalan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara agama tentunya berbeda dengan beragama. Bicara agama bicara tentang iman dan amal. Bicara agama bicara tentang wilayah inti dan wilayah parsial. Bicara agama bicara tentang wilayah internum dan eksternum. Sedangkan bicara beragama adalah bicara pemeluk agama yang mengamalkan agamanya dengan lingkungan sekitarnya. Bicara moderasi beragama bicara tentang Indonesia adalah bangsa yang agamis, tapi bukan sebuah negara agama atau negara sekuler. Negara agama adalah ketika pemimpin suatu negara kemudian sekaligus pemimpin agama, sehingga negara ikut mengatur secara penuh urusan agama. Berbeda dengan negara sekuler, ketika negara tidak mencampuri urusan beragama sendiri, bukan negara agama maupun sekuler, masyarakat Indonesia adalah masyarakat agamis sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Negara menghormati dan menghargai implementasi setiap kehidupan keberagamaan yang ada selama tidak mengancam kepentingan umum dan negara. Bila merujuk kepada nilai-nilai luhur bangsa kita, maka Moderasi Beragama bukanlah sebuah pemikiran yang baru. Nilai-nilai moderasi beragama memang sudah ada sejak dulu kala, bahkan merupakan bagian dari nilai-nilai luhur bangsa ini. Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 sudah mempunyai istilah atau diksi, Berketuhanan yang Berbudaya, misalnya. Ketika Bung Karno menginginkan ada sikap toleran dan saling menghargai antar umat beragama serta menghargai budaya sendiri. Beragama sesuai dengan budaya sendiri. Sebagai contoh, masalah berpakaian, muslim di Indonesia mempunyai kekhasannya menggunakan sarung dibandingkan jubah untuk menutupi aurat atau sebagai pakaian dalam buku "Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan", mengungkapkan bagaimana pentingnya memberikan hak pelajaran agama sesuai dengan agamanya, menghormati kepercayaan lain. Dikatakan juga, mencontoh kepada sesuatu yang memang baik dari pihak yang berbeda atau kompetitor sekalipun bukanlah sesuatu yang aib karena itu merupakan bagian dari pembelajaran, ada nilai-nilai kompetitif di situ. Berlomba-lomba untuk memberikan manfaat kepada sesama dan lingkup dari Moderasi Beragama yang disebut dengan wilayah inti, yaitu nilai-nilai universal kebaikan dan hati nurani, semua agama pastinya berpikiran sama. Sedangkan perbedaan-perbedaan yang ada itu dikatakan ada pada wilayah parsial, seperti masalah penafsiran akan hukum-hukum dan tata cara beribadah, Beragama tidak masuk ke ranah parsial tersebut, karena wilayah ini lebih mengedepankan sikap toleransi akan perbedaan yang ada. Perbedaan yang sifatnya hukum dan amalan ibadah, seperti perbedaan mazhab-mazhab dan aliran. Sifat dari Moderasi Beragama itu mengajak dengan cara yang baik, mengayomi, bila ada pihak-pihak yang ekstrem. Ketika ada sebuah golongan yang bersikap ekstrim, maka golongan tersebut harus didekati dan berupaya dengan cara-cara yang baik untuk mengembalikannya ke jalan tengah atau itu, perlu juga dipahami bahwa antara budaya dan agama sudah seharusnya tidak dibenturkan, karena manifestasi agama dalam dunia nyata itu ada pada budaya. Budaya itu seringkali lebih dahulu ada dibandingkan Agama. Tidak hanya itu, antara nasionalisme dengan agama juga tidak boleh dipertentangkan karena hanya akan menimbulkan kegaduhan. Indonesia sendiri lahir dari sebuah konsensus elemen-elemen bangsa, salah satunya adalah golongan menarik lainnya, Moderasi Beragama juga tidak serta merta kemudian menjadikan kita menjadikan semua agama itu benar. Ada bagian internum dan eksternum. Keimanan dalam diri merupakan dari setiap pemeluk agama yang merupakan bagian internum itu harus diperkuat, setiap orang Indonesia harus menjadi orang yang religius. Sedangkan bagian eksternum adalah ketika pemeluk agama tersebut mengamalkan keimanannya yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya itu memerlukan toleransi. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya PidatoToleransi Antar Umat Beragama Telusuri. Cari Blog Ini Postingan. Menampilkan postingan dari 2018 Tunjukkan semua. Ada berbagai macam toleransi, namun pada kali ini saya akan membahas tentang toleransi antar umat beragama. Di Indonesia sudah ada 6 agama yang dianut oleh tiap warga Negara, bahkan pada bulan November kemarin diresmikan Teks Pidato Toleransi Antar Umat Beragama Assalamuallaikum Bapak-Ibu guru yang kami hormati, serta teman-teman yang saya cintai! Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya kepada kita. Sehingga kita dapat berkumpul bersama. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidhato mengenai Toleransi Antar Umat Beragama. Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dengan yang namanya Interaksi, atau hubungan timbal balik. Karena manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, apalagi dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di lingkungan masyarakat. Antar manusia itu saling ketergantungan dalam segala bidang kehidupan. Namun dalam kehidupan itu pastilah ada perbedaan, karena Allah meciptakan manusia itu bersuku suku, berbangsa-bangsa, dan beraneka ras. Untuk meciptakan kehidupan damai dan terbebas dari konflik perbedaan maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sikap saling menghargai ini sering kita artikan dengan toleransi, sedangkan dalam istilah arab adalah tasamuh. Toleransi itu adalah sebuah elemen penting dalam terciptanya suatu ikatan hubungan dalam kehidupan. Termasuk yang terpenting adalah toleransi dalam beragama. Agama adalah pegangan hidup seseorang, dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya. Toleransi agama ini terdapat dalam beberapa firman Allah di Al-Quran, salah satunya adalah surat QS. Al-Baqarah256, Allah Swt berfirman “Tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Sungguh telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut tuhan selain Allah dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah maha mendengar, lagi maha mengetahui.” QS. Al Baqarah256 Kebebasan untuk memilih agama dalam ayat ini mengandung maksud, bahwa memeluk agama Islam tidak menghendaki adanya paksaan, melainkan melalui kesadaran dan keinginan pribadi yang bersangkutan. Bagi mereka yang berkenan, dipersilahkan, bagi yang tidak, adalah hak mereka sendiri untuk menolak dengan sepenuh hati. Untuk itu marilah mulai sekarang kita menanamkan sikap saling mengormati dan menghargai antar sesama. Sekianlah yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kekurangan dan tutur saya yang salah saya mohon maaf sebesar besarnya. Wabillahi toufik hidayah, wassalamuallaikum warhmatullahi wabarakatuh.
Dalildan ayat Al Quran yang membahas tentang toleransi. Pada ayat 1-6 surat Al Kafirun, ditekankan untuk dapat bertoleransi kepada umat dari agama dan kepercayaan lain. Artinya: "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillah alamin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiyai walmrsalin syaidina wamaulana muhammadin wa ala alihi wasahbihi ajmain. Puji syukur kehadirat Alloh telah memberikan rahmat taufik serta hidayahnya kepada kita sehingga kita bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW,yang telah mengantarkan kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan saya menyampaikan pidato yang berjudul Toleransi Antar Umat Beragama. Aarr Artinya ”dan tolong menonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Manusia hidup di dunia ini tidak lepas dengan yang namanya Interaksi, atau hubungan timbal balik. Karena manusia adalah makhluk social. Makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, apalagi dalam memenuhi kebutuhan, khususnya di lingkungan masyarakat. Antar manusia itu saling ketergantungan dalam segala bidang kehidupan. Kita itu bagaikan seekor lebah dengan bunga, bagaikan kerbau dengan burung jalak saling membentuk simbiolisme untuk bertahan dalam kehidupan itu pastilah ada perbedaan, karena Allah meciptakan manusia itu bersuku suku, berbangsa-bangsa, dan beraneka ras. Untuk meciptakan kehidupan damai dan terbebas dari konflik perbedaan maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sikap saling menghargai ini sering kita artikan dengan sebuah kata Indah nan bermakna . Ya apa lagi kalo bukan Toleransi, kalo dalam istilah arab ya tasamuh. Toleransi itu adalah sebuah elemen penting dalam terciptanya suatu ikatan hubungan dalam kehidupan. Termasuk yang terpenting adalah toleransi dalam beragama. Agama adalah pegangan hidup seseorang, dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya Toleransi beragama ini sendiri sudah dijalankan oleh nabi Muhammad SAW, ya salah satu contohnya adalah saat nabi menjadi pemimpin di madinah, dimana beliau menyatukan seluruh masyarakat, suku yang ada di madinah. Terbukti dengan adanya perjanjian antara nabi dengan umat yahudi dan nasrani, dimana mereka diperkenaankan untuk menjalankan ibadah mereka masing2, namun dengan satu syarat yaitu hidup bersama di madinah haruslah saling menghargai, menjaga kerukunan dan kesatuan madinah. Perjanjian ini dikenal dengan piagam madinah. Nah sahabat2 rohimahqumullah Mengingat Toleransi itu sangat penting, lalu fungsi toleransi itu apa sih sebenrnya ? apa Cuma buat menghargai, menghormati kebebasan ? jawabannya adalah NO. Jawabannya apa ? NO !! Everybody say no !!! Yang pertama adalah Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia Memperbanyak persaudaraan dan persahabatan Menghilangkan kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun pada orang lain Nah sahabat Perbedaan itu hadir bukan sebagai pemisah tapi untuk mengeratkan hubungan dengan memperkaya warna dunia. Berbeda tapi tetap satu selera, satu tujuan yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan saling membentuk ikatan atau simbiolisme yang mutualisme yaitu saling menguntungkan. Nah sahabat, dari materi-materi yang telah kita pelajari tadi, maka dapat ditariklah sebuah kesimpulan yaitu Islam memerintahkan kepada umatnya untuk saling tenggang rasa dan toleransi dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Allah Swt sengaja menciptakan manusia berbilang bangsa dan suku hanya untuk menguji, mampukah manusia untuk hidup rukun dan damai penuh kasih sayang di dalam mencari kebenaran di sisinya, serta sikap toleransi yang kita lakukan akan menciptakah bahtera kehidupan yang damai dan penuh keharmonisan. Nah sahabat, untuk itu marilah mulai sekarang kita menanamkan sikap saling mengormati dan menghargai antar sesama. Kita tau bahwa air dan minyak tidak pernah bisa bersatu, namun kita tahu juga walaupun tidak bisa bersatu mereka tetap bisa berdampingan. Ada kehangatan di setiap perbedaan. Nah sohabat, sekianlah yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabilah ada kekurangan dan tutur saya yang slah saya mohon maaf sebesar besarnya, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahaan hanya ada pada diri saya. Wabillahi toufik hidayah, wassalamuallaikum warhmatullahi wabarakatuh.
Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat beragama. - Tidak mencampuraduk akidah dalam beribadah antarmasyarakat yang berbeda agama dengan embel-embel toleransi. - Tidak mempersekusi umat agama lain yang beribadah. Advertisement. 3 dari 5 halaman. Contoh Teks Pidato Singkat tentang Kemerdekaan, Semarakkan Hari Ulang Tahun Ke-77
Pidato Toleransi Antar Umat Beragama Assalamualaikum WR. WB Yang terhormat, Ibu Eni Sumaryati sebagai Guru Bahasa Indonesia, dan juga teman- temanku yang saya cintai. Pertama- tama marilah kita menghaturkan puji syukur kehadirat Allah yang senantiasa memberikan nikmat, terutama nikmat sehat, sehingga kita dapat berkumpul di ruangan ini tanpa kurang suatu apapun. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul “ Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama“. Sebelum saya memasuki materi, saya akan memberikan sedikit pengertian tentang toleransi. Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Ada berbagai macam toleransi, namun pada kali ini saya akan membahas tentang toleransi antar umat beragama. Di Indonesia sudah ada 6 agama yang dianut oleh tiap warga Negara, bahkan pada bulan November kemarin diresmikan pula penghayat saja masing- masing agama maupun penghayat kepercayaan mempunyai banyak sekali perbedaan. Namun tujuannya tetap sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Lantas bagaimana kita tetap saling menghargai dan menghormati dengan latar belakang semua perbedaan? Tentunya sikap bertoleransi perlu diterapkan diantara semua perbedaan. Terutama di dalam perbedaan beragama. Agama maupun kepercayaan adalah suatu hal yang sangat sensitif di dalam kehidupan pribadi seseorang, karena agama maupun kepercayaan berhubungan langsung dengan sang maha pencipta. Maka dari itu, kita semua perlu menghargai dan menghormati perbedaan agama maupun kepercayaan, karena pada hakikatnya, semua agama dan kepercayaan mengajarkan kebaikan pada semua umatnya. Tidak ada suatu agama dan kepercayaan yang mengajarkan suatu kejelekan sesama umat manusia. Banyak sekali kejadian besar yang mempermasalahkan tentang ajaran suatu agama, kejadian- kejadian ini bahkan tidak di sebabkan oleh suatu hal yang besar melainkan di picu oleh hal maupun perkataan kecil. Namun, hal- hal kecil ini bisa menjadi masalah besar, bahkan perpecah belahan. Kejadian kejadian ini bisa dijadikan contoh untuk kita semua, agar kita dapat mengontrol perbuatan maupun perkataan, agar tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Faktanya mengejek, mencemooh ataupun merendahkan perbedaan agama sangat tidak ada faedahnya, bahkan bisa menjadikan masalah besar bagi kita. Sudah selayaknya sebagai penganut agama maupun kepercayaan memegang teguh akidahnya masing- masing. Terutama kita sebagai umat muslim yang diharuskan bertoleransi namun tidak membabi buta tanpa memiliki pendirian, tetapi harus dibarengi dengan suatu prinsip yang adil dan membela kebenaran. Intinya, marilah kita menjadikan keberagaman dan perbedaan menjadi suatu hal yang indah, seperti warna semakin banyak mempesona. Itulah Indonesia yang Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika. Sekian pidato yang saya sampaikan, bila ada tutur kata yang tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamualaikum WR. WB
Makalahtentang Toleransi Antar Umat Beragama BAB I PENDAHULUAN A. Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan bimbingan dan pengarahan. Hallo kawan semua mari kita sama-sama untuk menjaga persatuan ddan kesatuan negara ini dengan saling menghargai antar umat manusia nahh maka mari sekarang kita berikan contoh pidato
0% found this document useful 0 votes153 views3 pagesDescriptionAgama adalah pegangan hidup seseorang, dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh TitlePIDATO TOLERASI BERAGAMACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes153 views3 pagesPidato Tolerasi BeragamaOriginal TitlePIDATO TOLERASI BERAGAMADescriptionAgama adalah pegangan hidup seseorang, dan Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh description
. 250 282 129 95 329 268 395 140

pidato tentang toleransi umat beragama